Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Monday, March 30, 2009

Raih Gelar Idola Cilik, Debo Ingin Bangun Studio


JAKARTA | SURYA Online - Tak sia-sia Nurhalimah menempuh perjalanan selama delapan jam dari Dubai untuk pulang ke Tanah Air dan memberi dukungan penuh bagi anak tunggalnya, Debo. Selama seminggu penuh Nurhalimah meninggalkan pekerjaannya demi memberi semangat bagi sang buah hati.

Dan hasilnya, bocah yang aslinya bernama Andryos Aryanto itu sukses meraih predikat Idola Cilik menggantikan pendahulunya, Kiki. Padahal di awal pentas Idola Cilik (Icil) 2, Debo dianggap kuda hitam yang sama sekali tidak diperhitungkan para komentator.


”Debo ternyata mampu menerobos masuk empat besar. Dia Gigih. Bayaran atas usahanya bisa masuk grand final dan kini jadi pemenangnya,” tutur Duta.


Personel grup band Sheila On 7 ini semula meyakini Patton yang asal Jakarta itu bakal jadi pemenang. Tapi, dengan kemenangan Debo, Duta memberi catatan tersendiri.


“Saya salut banget sama Debo, dia adalah finalis yang kemajuannya paling pesat dan dia memang pantas dapat predikat (Idola Cilik) itu. Apalagi selama ibunya datang, Debo seperti dapat batere baru,” imbuhnya.


Puncak grand final Icil 2 yang diselenggarakan di Integrity Convention Center MGK Kemayoran, Sabtu (28/3) berlangsung heboh. Gedung dengan kapasitas 1600 orang itu seakan tidak mampu menahan pekik pendukung masing-masing grand finalis. “Debo….Debo……Patton….Patton!!”


Selama kompetisi berlangsung, perolehan SMS yang diinformasikan dari menit ke menit terlihat bersusulan mengiringi kegigihan kedua kontestan memberi tampilan terbaik mereka. Di awal pentas, Debo unggul dengan perolehan dukungan 52,25 persen. Tapi, pada pertengahan permainan, Patton menyalip dengan 50,12 persen, dan naik lagi jadi 51,31 persen.


Hingga menjelang akhir pertunjukan Patton masih memimpin. Tapi jumlah dukungan terlihat menyusut, yaitu 50,99 persen. Sesaat sebelum Okky Lukman selaku host Icil 2 didampingi Baim ‘Tarzan Cilik’ mengumumkan polling SMS ditutup, Debo kembali ambil alih posisi dengan 50,46 persen. Debo akhirnya unggul setelah mengumpulkan dukungan 51,63 persen.


Dalam pentas selama hampir empat jam itu, semangat kedua grand finalis seakan tidak tidak kendor sama sekali. Selain tampil solo, baik Patton maupun Debo juga beraksi bersama para bintang tamu seperti Peterpan, Seventeen, Ihsan, dan Delon. Lima finalis Icil 1 dan 12 finalis Icil 2 turut pula memeriahkan suasana sehingga kian gegap gempita.


Setelah Okky Lukman menyebut nama Debo sebagai juara, bocah asal Sukabumi, Jawa Barat itu langsung sujud syukur. Dengan rasa bahagia bercampur rasa haru. Debo pun menyambut pelukan hangat dari Patton yang tampak ikhlas atas kemenangan ‘rival’nya itu.


“Saya sangat senang atas kemenangan ini. Saya akan manfaatkan hadiahnya untuk beli rumah biar bisa kumpul bersama papa dan mama,” kata Debo yang dihubungi Surya usai acara. Tak hanya itu. Anak pasangan Jaenal-Nurhalimah ini juga berencana membuat studio lengkap dengan peralatan musiknya.


Atas kemenangan ini Debo berhak atas tabungan pendidikan sebesar Rp 50 juta plus album rekaman. Sedang Patton sebagai juara kedua juga mendapat tabungan pendidikan yang nominalnya Rp 30 juta. pra


www.surya.co.id/2009/03/28/raih-gelar-idola-cilik-debo-ingin-bangun-studio

Debo Sang Juara Idola Cilik 2

Ya idola cilik 2 baru saja usai dan melahirkan Idola Cilik Baru.. Setelah melalui persaingan yang sangat ketat dan Debo berhasil jadi juara idola cilik 2 … dengan presentase sms 51 % lebih.. menurut saya sich Debo layak untuk menang!! selama seminggu sms Debo slalu unggul dan baru kemaren berimbang… bagaimana menurut sahabat lainnya?? yang jelas bagi pendukung Patton debo g’ layak :mrgreen:

Yup.. di sebuah ajang pencarian bakat seperti idola cilik yang penentuannya melalui sms apapun hasilnya harus diterima!! ya kan,, ya dunk..!! selayaknya sebuah pertandingan akan ada yang menang dan kalah.. Untuk Patton mungkin belum beruntung saja… dan Debo adalah pemenang nya…..


Dan inilah hadiah buat para jawara idola cilik


Obiet Peringkat 4 Uang 10 Juta + Bea siswa
Rahmi Peringkat 3 Uang 15 Juta + Bea Siswa
Patton Peringkat 2 Uang 30 Juta + Bea Siswa
Dan Debo sang juara uang 50 Juta + Bea Siswa


Finalis lainnya uang 2 juta…


Sekali lagi selamat untuk Pemenang idola cilik 2 Debo.. you are the best!!!! dan semoga niat tulusnya untuk membelikan rumah untuk keluarganya bisa tercapai!!! (Foto nyomot di rcti.tv) :)


http://bukittingginews.com/2009/03/debo-sang-juara-idola-cilik-2/

Selamat Untuk Debo!!!


Hallow sobat cilik, akhirnya kita semua tahu, siapa yang jadi juara di IC 2.

Abang, secara pribadi mengucapkan

SELAMAT!!!

untuk Debo yang telah berhasil mewujudkan mimpinya menjadi idola.

Sekaligus mengucapkan banyak terima kasih untuk sobat cilik yang telah mendukung Debo,
mendukung Idola Cilik sehingga menjadi acara anak terfavorit versi Panasonic Awards.

Sampai Jumpa di Idola Cilik 3

Saturday, March 21, 2009

Download MP3 3 Besar IC - 2

Hallo Sobat Cilik di seluruh nusantara...

Gimana tadi penampilan Debo dan Patton. Wah, keren banget ya. Dan setelah melihat melihat keduanya tampil tadi, aku yakin mereka memang pantas berada di Grand Final. Keduanya memiliki karakter vokal yang berbeda dan khas. Punya kelebihan masing - masing yang memang pantas di adu di GF ini.

Tapi, aku belom mau ngebahas dan ngereview GF barusan yang keren abis.

Oya, masih ingat penampilan 3 besar pekan kemarin ?

Nah, ketiganya duet dengan penyanyi yang sudah professional. Patton misalnya berduet dengan Rio Febrian, Rahmi dengan Rossa, dan Debo dengan Ian Kasela. Kalo boleh aku nilai peringkatnya di duet tsb sebagai berikut :
  1. Patton feat Rio Febrian - I Believe I Can Fly (download disini)
  2. Rahmi feat Rossa - Ayat - ayat Cinta (download disini)
  3. Debo feat Ian Kasela - Cinderella (download disini)
selain berduet, 3 besar juga menyanyikan lagu lain yang dibawakan secara solo :
Jangan lupa dukung Idola Favorit kalian ya....
Debo atau Patton ?

Kedua pantas jadi juara

Finalis Idola Cilik 2 Minta Dukungan Gubernur


Jakarta Tak terasa pentas Idola Cilik 2 sudah memasuki babak grand final. Dua finalis, Debo dan Paton pun bersiap diri untuk bertarung. Keduanya sama-sama minta dukungan gubernur.

Paton finalis dari Jakarta, menemui Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Sedangkan Debo yang asal Sukabumi berharap Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mendukungnya.

Dukungan dari para gubernur ini tentu untuk mewujudkan impian Debo dan Paton menjadi juara Idola Cilik. Apalagi keduanya sama-sama memiliki keinginan membelikan rumah untuk orangtua mereka.

"Aku mau beliin mama rumah," begitu kata Debo yang sudah lima tahun tak bertemu dengan ibunya karena sang bunda bekerja menjadi TKI di Arab Saudi. Debo ditemui bersama Paton dalam jumpa pers Idola Cilik 2 di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (18/3/2009).

Grand Final Idola Cilik 2 akan digelar di MGK Kemayoran, Jakarta Pusat, 21 Maret 2009 pukul 15.00 WIB. Sedangkan pengumuman pemenangnya diadakan keesokan harinya, 22 Maret 2009.

Dalam Grand Final tersebut masing-masing finalis akan membawakan dua lagu. Debo menyanyikan 'Ku Tak Bisa' dan 'Untuk Mencintaimu,' sedangkan Paton melantunkan 'Laskar Cinta' dan 'Demi Cinta.'

Dua juri Idola Cilik, Ira Maya Sopha dan Winda 'Idol' yakin akan terjadi pertarungan sengit antara Debo dan Paton. Keduanya melihat dua calon idola cilik itu sama-sama memiliki karakter suara yang khas.

http://www.detikhot.com

LOMBA PENULISAN PERS IDOLA CILIK

LOMBA PENULISAN PERS IDOLA CILIK

Karya dimuat pada periode 19 Agustus 2008 – 28 April 2009, Deadline 1 Mei 2009

Pengumuman Lomba Penulisan 1 Juli 2009

HADIAH LOMBA PENULISAN PERS:

JUARA 1: Rp. 1.600.000

JUARA 2: Rp. 900.000

JUARA 3 : Rp. 500.000


LOMBA FOTO PERS IDOLA CILIK


· Lomba Foto Idola Cilik 2 dilombakan per episode

· Bila jumlah episode Pentas Idola Cilik ada 28 episode terdiri dari 14 episode Pentas Idola dan 14 episode Rapor Pentas Idola.

· Maka lomba foto dilombakan per episode sebanyak 8 kali atau 8 episode.

· Hasil foto episode 1 yang dimuat di media masing-masing dikirim ke RCTI dan hasilnya diumumkan di episode ke-4.

· Untuk foto di episode 4 akan diumumkan di episode ke-8.

· Untuk foto di episode 8 akan diumumkan di episode ke-12.

· Untuk foto di episode 12 akan diumumkan di episode ke-16.

· Untuk foto di episode 16 akan diumumkan di episode ke-20.

· Untuk foto di episode 20 akan diumumkan di episode ke-24.

· Untuk foto di episode 24 akan diumumkan di episode ke-28.

· Untuk foto di episode 28 diumumkan bersama dengan lomba penulisan Idola Cilik pada tanggal 1 Juli 2009.

· Hasil foto harus sudah dimuat di media masing-masing pada 19 Agustus 2008 – 30 April 2009.

· Sertakan data identitas lengkap fotografer : nama, media, alamat kantor, nomor telpon/HP, fotocopy ID Pers & KTP.

· Lomba ini tertutup bagi wartawan dalam Grup MNC

HADIAH LOMBA FOTO PERS:

· Juara 1; Rp. 450.000/ episode selama 8 episode

· Juara 2; Rp.300.000/ episode selama 8 episode

Hari ini!!! Grand Final Idola Cilik - 2

Idola Cilik Pertama telah berhasil menelurkan idola cilik baru yaitu Rizky P. Egeten dari Manado. Sebagai pemenang, Kiki berhak atas hadiah beasiswa pendidikan sebesar 50 Juta rupiah serta kontrak rekaman dari MUSICA. Karir pemenang juga akan diarahkan oleh manajemen artis SMN (Star Media Nusantara) untuk memastikan bahwa sang idola akan exist di dunia entertainment.

Dari 14 besar finalis idola cilik 2, kini tersisa 2 orang finalis , yaitu Patton dan Debo, yang memperebutkan posisi juara Idola Cilik 2. Siapakah yang akan menjadi Idola Cilik selanjutnya setelah Kiki dari Manado? Semua jawabannya ada di GRAND FINAL IDOLA CILIK 2 yang akan disiarkan langsung Sabtu, 21 Maret 2009.

Tidak hanya penampilan Patton dan Debo yang bisa disaksikan, namun di Grand Final Pentas Idola Cilik 2, ada juga penampilan bintang tamu spesial seperti PROJECT POP, YOVIE N NUNO, KIKY ICIL, ANGEL ICIL dan IFY ICIL, serta duet Patton dan Debo masing-masing dengan bintang tamu yang sangat spesial. Siapa? Makanya, sobat cilik, jangan lewatkan ya Grend Final Pentas Idola Cilik 2 Sabtu ini!

Monday, March 16, 2009

Menuju Grand Final

Kemarin Rahmi akhirnya tinggal kelas. Dan aku berturut – turut harus bersedih kehilangan jawaraku di Pentas Idola Cilik. Obiet, putra pertama Om Tatas dari SD Pangudi Utami Temanggung harus terhenti di 4 besar. Sedangkan Rahmi, mutiara dari Aceh harus rela melepas impiannya menjuarai IC di 3 besar.

Nggak adil rasanya, mengingat keduanya sangat layak menduduku posisi bintang di Grand Final Idola Cilik 2 yang akan tayang Sabtu (21/3) depan.

Secara kualitas, dua – duanya hampir seimbang. Hanya saja Obiet tetap menang untuk beberapa hal. Terutama, setiap lagu yang Obiet bawakan selalu mulus dengan improvisasi yang pas nggak lebay. Rahmi terkadang pernah fals untuk akhir – akhir bait. Tapi di 5 besar, setiap pekannya Rahmi menunjukkan kemajuan yang luar biasa.

Kendati keduanya sudah tak mempunyai harapan untuk jadi juara, tapi aku yakin suatu saat keduanya akan benar – benar menjadi bintang di dunia music tanah air, bahkan Internasional. Rahmi, bahkan dengan cengkok melayunya, telah berhasil menarik simpati masyarkat Malaisya. Terbukti dengan banyaknya dukungan dari negeri jiran tersebut kepada putrid Aceh yang ditinggal ibunya saat bencana tsunami tahun 2004 lalu.

Rahmi, ataupun Obiet… tetap menjadi kebangganku. Kebanggan Indonesia, kebanggaan RCTI, karena keduanya sangat layak jual.

Ngomong – ngomong tentang posisi, sebenernya aku sangat berharap posisi Idola Cilik seperti ini :

1. Obiet
2. Rahmi
3. Patton
4. Debo
5. Oik
6. Irsyad
7. Gita
8. Cahya
9. Cakka
10. Bastian
11. Abner
12. Agni
13. Ourel
14. Olin

Namun, apa dikata. Ternyata yang masuk ke GF adalah Debo dan Patton.

Boikot? Ah…terlalu kejam. Aku tetep suka sama semuanya. Dan tetap dukung semuanya, kendati dua jagoanku telah tinggal kelas.

Mungkin ada yang bertanya, koq Gita jauh banget posisinya ?

Iya, aku juga ga tahu. Mungkin resiko dari polling sms seperti itu. Kadang kemampuan teknik vocal menjadi nomor 2. Posisi di atas tak lebih adalah penilaianku yang mencoba objektif melihat kemampuan vocal mereka. Dan jujur setelah riset lebih mendalam melihat video – video hasil rekaman dari Menuju Pentas hingga 3 Besar.

Makanya aku sangat manantikan kehadiran 14 anak IC 2 lengkap besok Sabtu. Yang aku kangeni ya setelah Obiet dan Rahmi, Gita dan Cahya.

Sunday, March 15, 2009

Di Balik Gemerlap Idola Cilik

Banyak kerepotan yang seharusnya dipahami peserta Idola Cilik dan orang tuanya.

Sehari-hari, rumah keluarga Egeten di kawasan Wanea, Manado, Sulawesi Utara, biasanya sepi. Belakangan ini, rumah sederhana itu terus kebanjiran tamu, yang seolah tiada habisnya. Mereka datang dengan satu tujuan: ingin bertemu putra semata wayang Marthi Egeten-Vaitha Rengku, Rizky P. Egeten alias Kiki, yang kini menjadi favorit juara acara Idola Cilik.

Sejak menjadi finalis kontes Idola Cilik yang ditayangkan RCTI, Kiki memang makin beken. Penampilan bocah 11 tahun itu di layar kaca saban Ahad telah memikat jutaan pemirsa, terutama anak-anak sebayanya. Perlahan-lahan Kiki pun menjelma menjadi seorang idola.

Itu membuat hari-hari siswa SD tersebut juga berubah. Kiki sering kali tak sempat makan atau tidur demi melayani tamu dan kerabat yang datang silih berganti. “Kadang-kadang dia suka ngambek dan tidak mau ketemu orang,” kata Marthi, ayah Kiki, yang ditemui Tempo di Hotel Twin Plaza, Jakarta Barat, Kamis pekan lalu.

Mendadak tenar lantaran ikut kontes Idola Cilik juga dialami finalis lainnya. Septian Putra Manuel, misalnya, finalis asal Malang, begitu populer di lingkungan tempat tinggalnya di Perumahan Alam Hijau Lestari, Randuagung, Singosari, Malang, Jawa Timur. “Oh, Septian yang ikut Idola Cilik ya? Rumahnya di sebelah sana,” ujar tiga anak muda yang nongkrong di ujung jalan menuju rumah Septian.

Menurut tiga anak muda itu, mereka baru kenal Septian setelah bocah 12 tahun tersebut sering tampil di televisi dalam acara Idola Cilik. “Dia warga baru di sini,” kata mereka tentang putra pasangan Iskandar Simangunsong dan Yuliana Manurung itu.

Iyan Kusnadiyansyah alias Iyan juga mendadak masyhur. Sejak ikut kontes Idola Cilik, Iyan kebanjiran banyak hadiah. Saat naik kendaraan umum atau pergi ke pasar banyak orang yang mengenalnya. “Pipi aku dicubit sampai merah,” ujar anak 9 tahun itu seraya terkekeh.

Selain itu, Iyan menambahkan, sejak sering muncul di televisi, teman-teman di sekolahnya juga berubah. Menurut dia, semula banyak teman sekelasnya yang tak peduli padanya, tapi sekarang mereka berebut ingin berteman dengannya.

Ya, menjadi beken kini memang tengah dinikmati para finalis Idola Cilik. Sebagai sebuah program reality show, acara ini memang cukup menghibur. Boleh dibilang, Idola Cilik lebih menyenangkan ketimbang kontes serupa lainnya. Salah satu kekuatan acara ini adalah tim komentator yang dikomandani Ira Maya Sopha, penyanyi cilik era 1970-an. Ira cukup mengemong para peserta yang rata-rata masih bocah itu.

Ira, misalnya, dengan panggilan “sayang” kepada setiap kontestan bisa memuji dengan pas. Kadang ia juga menegur peserta yang kehilangan spontanitas khas anak-anak. Pada kesempatan lain, Ira dengan anggun memberi semangat kepada peserta yang bete sambil membesarkan hati bahwa kalah-menang bukan masalah.

Menurut produser acara itu, Nia Soeroso, program ajang pencarian bakat menyanyi itu dibuat untuk memunculkan artis cilik baru yang akan menggantikan generasi Sherina dan Tasya. “Kami mau memunculkan penerusnya biar anak-anak punya idola yang seumuran mereka dan tidak cuma mengidolakan penyanyi dewasa,” katanya.

Menurut Nia, program reality show itu juga dikonsep lebih menarik agar tak mandek seperti pendahulunya, Bintang Cilik. Usia peserta dinaikkan sehingga paling muda 8 tahun. Penentuan juara juga tak lagi di tangan juri, melainkan lewat perolehan dukungan SMS pemirsa. Lalu, “Karena acara itu juga sebagai program hiburan, maka pesertanya harus bisa tampil prima,” ujarnya. “Sebelum tampil, anak-anak ini harus mengikuti sesi latihan sejak Jumat hingga menjelang pentas pada Minggu.”

Memang, untuk menjadi idola, anak-anak yang masih bau kencur itu mesti menjalani sesi latihan nan melelahkan. Jumat, para finalis itu berlatih olah vokal di bawah bimbingan personel Elfa’s Singers, Agus Wisman. Esoknya, mereka berlatih tari dan gerak bersama koreografer Johan Jafar. Terkadang kedua sesi latihan itu dijalani dari pagi hingga sekitar pukul 10 malam. Di sela-sela itu, mereka juga kerap mengikuti sesi psikologi untuk menumbuhkan kepercayaan diri mereka.

Demi mengikuti serangkaian latihan itu, para finalis Idola Cilik terpaksa meninggalkan sekolah mereka. Selama ini RCTI yang membuatkan surat izin bagi mereka. Menurut Nia, sejauh ini semua sekolah anak-anak itu mendukung. Selain itu, RCTI juga menanggung biaya perjalanan dan penginapan para finalis serta walinya yang datang dari luar Jakarta. RCTI juga menyiapkan hadiah beasiswa bagi para juara. Selain itu, para finalis akan masuk dapur rekaman untuk pembuatan album Idola Cilik.

Begitulah. Selain mendadak tenar, sejumlah kerepotan mewarnai anak-anak yang masih belia itu untuk menjadi idola. Kiki, misalnya, sejak ikut kontes Idola Cilik, saban akhir pekan ia dan orang tuanya terbang dari Manado ke Jakarta. Menurut Marthi, ini membuat kegiatan sekolah anaknya memang sedikit terganggu, meski pihak sekolah mendukung.

Sampai di Jakarta, Kiki harus mengikuti sesi latihan dan serangkaian kegiatan lainnya. Kadang semua kegiatan itu baru kelar pukul 11 malam. Sadar akan padatnya aktivitas sang anak, Marthi pun menyediakan vitamin dan suplemen untuk menjaga kebugaran Kiki.

Kerepotan juga dialami Iyan. Ia meninggalkan kegiatan sebagai pengamen demi menggapai impian menjadi penyanyi terkenal dan membantu ibunya, seorang buruh cuci pakaian. Siswa SD yang tinggal di rumah singgah di bilangan Rawasari, Jakarta Pusat, itu berlatih menyanyi pagi, siang, dan sore di ruang keluarga sekaligus kamar tidurnya.

Menurut ibunya, Rubiani alias Nurfaindah, Iyan sering kecapekan. Kaki dan tangan pegal sudah menjadi langganan anaknya sepulang dari sesi latihan setiap Jumat dan Sabtu. “Pegal ya, Ma,” begitu Rubiani menuturkan keluhan anaknya. Kalau sudah begitu, Rubiani biasanya langsung membalurkan bawang untuk mengurangi rasa nyeri yang diderita Iyan.

Sayangnya, perjuangan berat Iyan harus terhenti pekan lalu. Ia menerima rapor merah alias tereliminasi dari pentas Idola Cilik. “Aku kepikiran terus kemarin kalah,” katanya pendek. Saat ditemui Tempo pada Rabu pekan lalu, ia baru saja pulang dari klinik dokter. Menurut ibunya, Iyan terserang demam dan menjelang tidur ia selalu bilang sedih tak bisa bermain lagi bersama teman-teman Idola Cilik yang lainnya.

Boleh jadi, apa yang dialami Iyan hanyalah sebuah kasus, sebab para finalis Idola Cilik yang lain boleh dibilang asyik-asyik saja. Septian, misalnya, masih bisa membagi waktu antara sekolah dan latihan menyanyi. Biasanya, sepulang sekolah pada pukul 15.00, ia mengerjakan tugas sekolahnya. Setelah itu, Septian berlatih menyanyi sekitar satu jam.

Menurut ibunya, Yuliana Manurung, Septian tak melakukan persiapan khusus untuk mengikuti acara Idola Cilik. Yuliana sengaja tak menyuruh anaknya banyak berlatih menyanyi, karena khawatir Septian akan merasa tertekan. “Kami khawatir mentalnya akan jatuh kalau terlalu dipaksakan,” katanya.

Finalis lainnya, Angelica Martha Pieters, juga tak ada masalah. Sejak awal Angel--nama sapaan finalis berusia 10 tahun asal Jakarta ini--sudah diberi pemahaman tentang kontes yang diikutinya oleh orang tuanya bahwa menang-kalah bukan masalah. Menurut orang tuanya, Denny Pieters, Angel yang kerap menjuarai sejumlah festival menyanyi itu pun bisa mengikuti Idola Cilik tanpa beban.

Produser Eksekutif Idola Cilik Maria E. Febryani menyatakan bahwa membuat sebuah ajang kompetisi bagi anak-anak memang rentan bagi mental pesertanya. Karena itu, sejak awal acara itu digelar, pihaknya telah menggandeng psikolog untuk mendampingi para peserta. Menurut Maria, psikolog itu kerap memberikan wejangan agar mereka berbesar hati meski harus tereliminasi. “Sejak awal kami juga meminta para orang tua peserta untuk tidak jungkir-balik hingga menjual barang segala untuk kepentingan anaknya mendapat SMS terbanyak,” Maria menerangkan.

Psikolog anak Anna Surti Ariani menyatakan, selain kesenangan para peserta, pihak penyelenggara acara itu juga mesti menyampaikan repotnya persiapan manggung dan menjalani hidup keseharian sebagai idola cilik. “Itu penting agar tak ada fantasi yang salah soal ketenaran,” alumnus Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu menjelaskan.

Masalahnya, tutur Anna, belakangan ini banyak yang salah kaprah melihat ketenaran dan menyanyi lebih penting ketimbang belajar. Bagi dia, itu tentu berbahaya karena anak-anak akan berpikir pendek: mencari kesuksesan dengan menjadi penyanyi atau artis ketimbang belajar dan menjadi pintar. “Bagaimanapun, tanggung jawab utama anak tetaplah sekolah dan belajar,” katanya. “Mau pilih mana, anak pintar tapi tidak tenar atau anak tenar tapi tidak pintar?” OKTAMANDJAYA WIGUNA, YOPHIANDI, BIBIN BINTARIADI (MALANG)

Mereka Bicara Idola

Nia Soeroso, produser Idola Cilik: Idola Cilik dibuat untuk memunculkan artis cilik baru yang akan menggantikan generasi Sherina dan Tasya yang telah beranjak dewasa. Kami mau memunculkan penerusnya agar anak-anak punya idola yang seumur mereka dan tak cuma mengidolakan penyanyi dewasa.

Ira Maya Sopha, mantan penyanyi cilik dan komentator Idola Cilik: Saya tak mempermasalahkan lagu-lagu dewasa yang dinyanyikan para bocah. Bagaimanapun, acara Idola Cilik ada sisi bisnis dan hiburannya. Lagu yang ear-catching lebih bisa diterima masyarakat. Di acara ini para peserta juga menyanyikan lagu anak-anak. Ini sebagai ajang mengenalkan lagu anak-anak yang kini semakin krisis.

Iyan Kusnadiyansyah alias Iyan, finalis Idola Cilik: Sejak ikut Idola Cilik banyak yang memberi hadiah. Waktu naik kendaraan umum atau pergi ke pasar banyak yang mengenalku. Pipi aku dicubit sampai merah. Teman-teman di sekolah juga berubah, yang tadinya tak mengacuhkan dan jahat sama aku, sekarang malah berebut ingin berteman denganku. Tapi, aku kepikiran terus kemarin kalah (tereliminasi dari Idola Cilik--Red.)

Rizky P. Egeten alias Kiki, finalis Idola Cilik: Aku ikut Idola Cilik karena ingin jadi penyanyi terkenal.

Anna Surti Ariani, psikolog anak: Masalahnya, belakangan ini banyak salah kaprah yang melihat ketenaran dan menyanyi lebih penting ketimbang belajar. Itu tentu berbahaya, karena nantinya anak-anak akan berpikir pendek: mencari kesuksesan dengan menjadi penyanyi atau artis ketimbang belajar dan menjadi pintar. Bagaimanapun, tanggung jawab utama anak tetaplah sekolah dan belajar. Sekarang mau pilih mana, anak pintar tapi tidak tenar atau anak tenar tapi tidak pintar?

OKTAMANDJAYA, YOPHIANDI

http://www.korantempo.com/korantempo/cetak/2008/04/13/Laporan_Utama/index.html

3 Besar Idola Cilik

Wah nggak kerasa ya, udah tinggal 3 besar. Walaupun banyak yang memboikot IC hanya gara – gara idola mereka tinggal kelas, tapi IC masih tetep rame koqs. Sepanjang perjalanan IC aku nggak pernah bisa liat live. Bela – belain ngerekam sendiri di komputer. Nggak ding, direkamin maksudnya. Hehehe

Nah, kalo ada yang nanya.

“Bang, dapet MP3 anak – anak IC dari mana sih ?”

Jawabannya, ya itu… itu. Habis di rekam di convert ke MP3 trus di upload deh. Makanya koleksi MP3 IC nya banyak. Apalagi Obiet Rahmi dan Patton. Fans banget pokoknya.

Oke, back to 3 besar.

Sulit memprediksi siapa yang akan keluar hari ini. Secara, ketiganya punya kelebihan masing masing. Tapi yang selalu menunjukkan perkembangan itu ya Patton dan Rahmi.

Setiap minggunya, perkembangan kualitas Rahmi baik suara maupun ekspresi yang jadi momoknya, selalu meningkat. Performa Rahmi pun layak diberikan standing applause. Cengkok melayunya, teknik vokalnya, Rahmi layak dijuluki Mutiara yang selamat dari Tsunami.

Karakter vocal Patton juga beda dari yang laen. Patton, sangat baik sekali memainkan Falsetto. Improvisanya oke, walaupun beberapa pecan lalu terlihat sangat lebay. It’s okey…

Debo, walaupun kata sebagain sobat cilik Debo itu sering Fals, tapi Debo punya karakter suara yang khas. Selain Vibra, menurutku suara Debo itu Rocker abiss.

Nah, kalo kekurangannya…. Rahmi memang tampak tua buat Idola Cilik. Tapi, ternyata usia Rahmi nggak jauh beda sama waktu Kiki kemaren menjuarai Idola Cilik koq. Untuk sementara dukunganku masih ke Rahmi. Sekalian aku pengen Icil tahun ini dijuarai oleh anak cewe. Gantian gitu lho…. Hehehe

Kalo Patton… Hmmmm Patton sih bisa dibilang Perfect. Hanya saja improve 2 yang lebay mungkin harus agak dikurangi. Aku suka banget lihat penampilan Patton sejak 5 besar ini. Oke – oke. Yang harus Patton miliki sekarang adalah mental juara. Siap menang dan siap Tinggal Kelas.

Debo memang kurang bisa memainkan nada – nada rendah sehingga kadang terdengar fals. Debo juga masih belum bisa mengambil suara dua ketika harus berduet. Dan jujur, duet paling jelek kemarin ya si Debo sama Ian kasela.

Sempat pengen protes…tapi mo protes kemana, hehehe. Kenapa sih Debo harus dipasangin sama Ian kasela ? mending juga sama Charlie ST-12. Atau sama Kak Ray, kayaknya bakalan oke banget.

Nah, kalo ada Obiet. Aku pengen banget liat Obiet duet sama Rio Febrian. Sedangkan Patton lebih cocok sama Marcell tau Glenn Fredly.

Duet yang paling oke, ya dua Diva kita. Rahmi dan Rossa. Membuat merinding…….

Saturday, March 14, 2009

Rahmi - Cinta

4 Besar Kemarin Rahmi tampil memukau membawakan Lagu Cinta.
Yah.... sedikit mengingatkan kita semua dengan Cahya.


Tuesday, March 10, 2009

Obiet - Tinggal Kelas

Aku sama sekali nggak nyangka Minggu (8/3) Kemarin adalah pentas terakhir buat Obiet di Idola Cilik. Sedih.... sangat. Ya, The Bieterz semuanya sedih.

Gimana nggak, bukan maksud ngerendahin finalis lain. Secara Kualitas Obiet bisa dikatakan yang terbaik. Teknik bernyanyi Obiet keren. Dan setiap pentas, semua lagu yang Obiet bawakan selalu enak didengar sekaligus nggak pernah ngebosenin.

Pentas 4 besar mungkin jadi hari bersejarah buat Obiet. Buatku juga, yang memprediksikan Obiet akan jadi juara.

Tapi, kegagalan bukan akhir segalanya. Bahkan kegagalan di pentas kali ini justru jadi awal kesuksesan. Ibarat jalan menuju sukses yang dipenuhi dengan batu - batu terjal kegagalan, Obiet telah melewati satu jalannya.

Terus berkarya yo de...

u're d'Best

Download Performa Obiet di 4 besar :

Terima Kasih atas dukungan dari sobat Cilik semua

Wednesday, March 4, 2009

Kontak Artis Idola Cilik

PT. STAR MEDIA NUSANTARA, High End Building, 2nd Floor. Komplek Menara Kebon Sirih, Jl. Kebon Sirih 17 - 19, Menteng, JAKARTA 10340. tel. (62-21) 390 0065 ext. 240, fax. (62-21) 390 4645. Contact person: Eric Ezteven / Monti Rizkidominggo, email: monty.rizkidominggo@mncgroup.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates