Download disini ya.
Cukup Klik Kanan >> langsung Save as
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.
Ini dia saat yang paling ditunggu-tunggu. Sobat cilik, jangan sampai ketinggalan ya acara LAUNCHING ALBUM IDOLA CILIK 2: GAPAI MIMPIMU!
Datang yuk dan ramaikan peluncuran album Idola Cilik 2 dari PANGGUNG TORNADO, Dunia Fantasi - Ancol. Kamis, 16 April 15.00 WIB. Yang akan dimeriahkan oleh:
1. NIDJI
2. d'MASIV
3. PROJECT POP
4. IDOLA CILIK 2
5. JOE SANDY
6. ABU MARLO
Jangan lupa, datang yaa!!!
Tidak sia-sia kepulangan Ibu Debo, Nurhalimah, dari Arab Saudi untuk melihat anak semata wayangnya ini bertarung di babak grandfinal, karena Debo akhirnya berhasil menjadi idola baru sobat cilik nusantara menggantikan Kiki. Dari 2 juta SMS yang masuk Debo berhasil menjadi juara dengan perolehan SMS sebesar 51,63 % melampaui lawannya, Patton, yang hanya mampu menghasilkan SMS sebesar 48,37 %. Hingga menjelang akhir acara, perolehan SMS memang terus berpindah-pindah, kadang Debo yang di puncak, kadang Patton yang memimpin, sehingga menjadi juara sama sekali tidak ada dalam benak Debo.
Harsiwi Achmad, Direktur Programming RCTI mengatakan “Kemenangan Debo adalah perjuangan yang sangat berat yang patut diacungi jempol sejak babak audisi sampai grand final. Kemenangan Debo akan menjadi panutan untuk anak-anak di Indonesia dan Debo harus ingat bahwa Debo sudah bukan milik keluarga dan pribadi tetapi sudah milik orang banyak. Dan semoga program Idola Cilik akan selalu menjadi program idola masyarakat dan selalu menjadi panutan bagi anak-anak di Nusantara,” ujarnya.
Menurut Mamang Adi yang selalu menemani Debo dan mengajari Debo latihan vokal mengatakan, “Kita semua tidak menyangka, karena dari awal targetnya Debo masuk 5 besar aja sudah luar biasa, “ ujar Mang Adi, Paman Debo yang kedepannya akan menjadi manager Debo. Hadiah 50 juta rupiah yang berhasil ia peroleh semuanya dia berikan untuk Ibunya yang setelah 4 tahun tidak bertemu, dan akhirnya berhasil bertemu lagi di atas pentas grandfinal Idola Cilik 2 seminggu yang lalu. ”Semoga uang ini bisa dibuatkan rumah agar Debo sama mama dan papa bisa berkumpul lagi,” ujar Debo semangat. Selain rumah, Debo juga mulai bermimpi akan bisa membangun studio musik sendiri lengkap dengan alat-alat musiknya.
Sementara saingannya, Patton, tidak merasa terlalu kecewa meski tidak keluar sebagai pemenang, karena bagi Patton lolos ke grandfinal sudah menjadi juara. “Patton sudah sampai tahap ini semua adalah berkat kasih Tuhan,” ujar Mama Merry Kabilaha, ibunda Patton yang selalu setia menemani semua aktivitas Patton. “Patton juga ingin berterima kasih kepada semua pendukung Patton yang tergabung di Patton Banget atas semua support yang telah diberikan hingga hari ini,” ujar Patton ceria. Hadiah uang sebesar 30 juta rupiah yang ia peroleh menurut Patton akan ia tabung semuanya untuk keperluan sekolah dan beli baju baru. Setelah kegiatan Idola Cilik berakhir Patton masih terus berkarya dengan ikut olimpiade menyanyi di Turki pada bulan Juni nanti.
KEGIATAN USAI IDOLA CILIK
Ternyata tidak hanya Debo dan Patton yang mendapat tabungan pendidikan, Rahmi yang telah menduduki peringkat tiga juga memperoleh tabungan pendidikan Rp 15 juta, dan Obiet di peringkat empat memperoleh tabungan pendidikan sebesar Rp 10 juta. Perjuangan Debo, Patton dan 12 teman Idola Cilik 2 lainnya selama sekitar 6 bulan di Pentas Idola Cilik 2 ini tidaklah sia-sia, karena mereka telah menjadi bagian dari dunia hiburan Indonesia sesuai dengan mimpi mereka semuanya. Diawali dengan kontrak awal 2 tahun dengan pihak SMN (Star Media Nusantara) dan juga album perdana mereka ‘Gapai Mimpimu’ yang dibuat oleh Musica Studio’s mereka akan mencoba peruntungan mereka di dunia baru ini. Sebagai langkah awal, 3 besar Idola Cilik 2 bahkan telah memiliki single perdana, Debo dengan ‘Bintang yang Bersinar’ yang diciptakan oleh Ryan d’Massiv, Patton memiliki lagu ‘Gapai Mimpimu’ yang diciptakan oleh idolanya Tompi dan Rahmi juga mendapatkan lagu ‘Jangan Pernah Berhenti’ yang diciptakan oleh Sylvia Pontoh,General Manager Programming RCTI. Tidak ketinggalan 10 besar Idola Cilik 2 juga membawakan lagu ‘Kepompong’ milik Sind3ntosca yang telah di remix ulang khusus untuk mereka. Semua lagu ini terangkum dalam album ‘Gapai Mimpimu’ yang telah diedarkan sejak 27 Maret 2009.
Selain itu, keberuntungan lainnya juga diperoleh Cakka, 6 besar Idola Cilik 2. Selain membintangi iklan salah satu produk perangkat makanan khusus anak (Tulipware), Cakka juga akan membintangi sinteron ‘Dewi’ yang juga akan dibintangi Baim Wong dan Luna Maya dan akan tayang di RCTI mulai April mendatang. Disini Cakka akan berperan sebagai Baim kecil. Meski akan sibuk syuting Cakka berjanji sebisa mungkin tidak akan mengganggu sekolahnya sehingga jadwal syuting yang diberikan bukan syuting stripping.
Kesuksesan program Idola Cilik 2 juga ditandai dengan keberhasilan program ini menjadi hiburan anak-anak terfavorit dalam ajang Panasonic Awards 2009. Karena itulah RCTI berjanji Idola Cilik 3 akan segera menyusul tahun depan untuk memenuhi animo masyarakat terhadap program ini. “Semoga di Idola Cilik 3 kita terus bisa mendapatkan idola-idola baru dengan bakat-bakat yang lebih oke,” harap Maria E. Febryani, Eksekutif Produser Idola Cilik 2. Kita doakan saja yah! Sukses selalu untuk 14 finalis Idola Cilik 2 dan sampai jumpa lagi di Idola Cilik 3 berikutnya!
sumber : Press Realese from RCTI
Jumat silam, misalnya, Abner, peserta dari Manado, terlihat agak berteriak di lorong studio guna memperlancar lagu yang akan dinyanyikan, sementara Cakka cukup duduk santai seraya mengangguk-anggukan kepala mendengarkan bakal lagunya lewat earphone. Di ruang rias, Oik dan Rahmi, dua peserta wanita yang tersisa, asyik bergurau. Akan halnya Patton, Obit, Debo, Abner, dan Irsyad, tampak berkumpul akrab melepas rindu.
Ya, bocah-bocah yang berasal dari berbagai daerah itu biasa disatukan di Jakarta dan menginap di sebuah hotel sejak Kamis. Di hari pertama itu, mereka melakukan olah vokal dan penentuan aransemen di sebuah studio di kawasan Pondok Indah di bawah arahan penyanyi Uci Nurul. Semua anak relatif sudah hapal, sebab, lagu-lagu itu sudah diberikan sejak tiga hari lalu, ketika dinyatakan lolos ke babak selanjutnya.
Mereka yang selalu ditemani ayah atau ibunya itu, termasuk anak-anak pintar karena mampu menghapal 9-10 buah lagu untuk dua kali penampilannya setiap minggu (lagu untuk solo, beramai-ramai, dan bersama bintang tamu).
Nah, setelah mantap dengan lagu, hari Jumat adalah latihan visual untuk koreografi dan blocking di panggung. Oh, ya, sebelum ke sesi itu, mereka bertemu dulu dengan psikolog Mbak Romy (dr. Rose Mini AP,Mpsi, Red), terlibat dalam suatu permain yang bertujuan mempererat persahabatan. Bukan untuk bersaing.
Untuk urusan koreografi, masing-masing akan berhadapan dengan Uncle Joe di ruang kaca di Studio 4. Uncle Joe biasa menciptakan sebuah tarian on the spot di ruang kaca, setelah berbincang dengan penyanyinya dan meresapi makna dari lagu itu.
Anak-anak Idola Cilik 2 terlihat tak sulit mengikuti dan menghapal gerakan Uncle Joe. Apalagi, gerakan diberikan dengan konsep dasar bermain. Agar lebih berwarna, unsur teatrikal pun kadang diselipkan. Pada prinsipnya, Uncle Joe ingin koreografi itu tak membebani, melainkan membuat penampilan si anak semakin terangkat.
Sejauh ini, Uncle Joe cukup bangga dengan perkembangan para peserta Idola Cilik 2. Mereka cepat beradaptasi dengan konsep yang diberikan. Perubahan-perubahan gerakan yang dilakukan secara mendadak saat latihan atau gladi bersih pun, "mampu mereka lakukan. Untuk sampai ke level itu, saya perlu kerja keras. Awalnya sih, habis-habisan dulu, tapi kini malah ada yang meminta (koreografi) yang lebih ekstrem," kata Uncle Joe sambil tertawa. Terus terang, lanjutnya, melatih para peserta Idola Cilik pertama lebih mudah, "Soalnya, sebagain berasal dari sekolah musik yang relatif sudah mengenal koreografi."
Saat latihan blocking di atas panggung, setiap anak diuji bernyanyi sambil menari. Evaluasi diberikan oleh produser dan juga Uncle Joe. Ada yang merasa cukup bernyanyi sendiri, ada pula yang diiringi dengan sejumlah penari latar. Uniknya, saat Cakka tampil, beberapa dancer wanita berteriak-teriak menyebut nama Cakka. Rupanya, mereka mengidolakan Cakka. Tanpa sungkan, para penari yang tidak kebagian mengiringi Cakka, mengabadikan Cakka via camera ponselnya. Pun ketika Cakka turun panggung mereka berebut berfoto bersama.
Namun dalam perjalanan, mereka benar-benar jadi kebanjiran kado dari fans.
Rahmi, misalnya. Sejak masuk 10 besar, ia kebanjiran souvenir berupa gantungan kunci, jam tangan, bingkai foto, boneka, baju, celana, hingga tas ekolah. Karena pemberian yang melimpah itu, tiap kali Rahmi pulang kampung, koper yang dibawa awalnya hanya satu menjadi beranak-pinak. "Satu koper khusus untuk membawa kado dari para fans," kata Rahmi yang sebagian besar hadiahnya berbentuk boneka.
Kata Rahmi, ketika Cakka sudah tersisih, ada beberapa penggemar Cakka yang mengalihkan dukungannya ke Rahmi. Termasuk juga memberi kadonya pada Rahmi. Namanya Gita. ‘'Ia sempat datang ke hotel memberi kado. Senang aku diberi boneka, dikasih soauvenir, seperti bingkai foto, jam, dan lainnya. Saking banyaknya, aku sampai lupa dapat apa saja."
Ada lagi, lanjut Rahmi, pendukung bernama Kak Cut. Rahmi menyebutnya begitu karena setiap kali tampil di pentas Idola Cilik, wanita itu membawa kado dengan tulisan "Kak Cut". Rahmi tak mengenal siapa Kak Cut tersebut. Namun, suatu ketika, wanita satu anak ini datang ke hotel dan memperkenalkan diri. "Oh, ternyata dia orang Aceh yang kini tinggal di Bekasi.‘'
Sementara Debo, sejak awal tampil sudah mendapat surat, ‘'Waktu itu belum bentuk kado." Ketika masuk 10 besar, Debo mulai kebanjiran hadiah sepatu dan baju. ‘'Dalam bungkusannya, ada nama si pengirim dan alamatnya," kata Debo yang senang sekali saat mendapat hadiah game PSP dari orang Singapura. ‘'Namanya sulit diingat. Dia sempat memperkenalkan diri, datang bersama keluarganya ketika liburan di Indonesia. Begitu aku selesai pentas di studio RCTI, aku langsung dikasih game itu. Aku kaget. Habis, bagus sekali dan pastinya mahal." Semua hadiah, lanjutnya, untuk sementara disimpan di rumah pamannya, di Bogor.
Namun kado terindah dan "termahal", ujar debo, adalah sepucuk surat dari ibunya yang menjadi TKI. "Aku sampai menangis membacanya. Sebab, dalam surat itu Mama bilang, rindu dan ingin segera bisa ketemu. Hampir empat tahun kami pisah. 'Aku juga kangen Mama. Surat itu masih aku simpan,'' paparnya.
Bagaimana dengan Patton? Selain kebanjiran hadiah seperti baju, sepatu, tas, jam tangan, ia sering dapat mainan favoritnya, Gundam. ‘'Wah, kalau boleh memilih, pasti aku maunya dikasih permainan Gundam.''
Mereka terlihat senang dan berlomba-lomba paling dahulu.Di tengah keriangan itu ternyata ada yang unik dari Obiet. Walaupun ikut-ikutan mengumpulkan buah, bocah asal Temanggung ini pilih-pilih terhadap buah yang ingin dimakannya. Tak seperti Icil (sebutan buat para Idola Cilik) yang lain, Obiet menolak sari buah sirsak, karena tak suka dengan rasanya. Ia pun bergidik ketika membawa sejumlah salak. "Ih, geli, nih," kata Obiet seraya meminta ke ayahnya, Tatas, agar membawakan salak-salak itu. "Saya sudah pernah merasakannya di Jogja," imbuh Obiet ketika menghindar dari tawaran salak yang sudah dikupas.
Menurut Tatas, Obiet yang dikenal kalem, cuma suka buah-buahan yang umum dan tak mahal, seperti pisang dan pepaya. Selain buah itu, Obiet akan pikir-pikir untuk melahapnya. Tatas punya cerita lucu mengenai hal ini. "Dulu pernah kakeknya merayu Obiet untuk makan anggur. Caranya, setiap satu anggur yang dimakan, Obiet diberi uang seribu," kata Tatas, tertawa.
PT. STAR MEDIA NUSANTARA, High End Building, 2nd Floor. Komplek Menara Kebon Sirih, Jl. Kebon Sirih 17 - 19, Menteng, JAKARTA 10340. tel. (62-21) 390 0065 ext. 240, fax. (62-21) 390 4645. Contact person: Eric Ezteven / Monti Rizkidominggo, email: monty.rizkidominggo@mncgroup.com